Kamis, 07 November 2013

makalah TANAMAN ANGGUR VARIETAS Vitis Labrusca

 STUDY EKOLOGI TANAMAN ANGGUR VARIETAS Vitis Labrusca

OLEH :
NAMA :                                                                                                         NPM
ARIS RUSTONO                                                                                         1104290024
M.FADLY RASONY                                                                                   1104290030
CANDRA WIRA SYAHPUTRA                                                               1104290004
JUNAIDI BERUTU                                                                                     1104290034














FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2012









Syarat Tumbuh Tanaman Anggur
Budidaya tanaman anggur dapat berproduksi secara baik, apabila kondisi-kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya terpenuhi:
a. Faktor Iklim
Menurut asalnya, anggur paling baik ditanam didaerah yang bertemperatur “hangat” atau di zona 34 LS dan 49 LU. Sedangkan di daerah tropis, seperti Indonesia, mestinya anggur cocok ditanam di daerah dataran tinggi. Namun tampaknya hanya anggur tertentu saja yang dapat tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya, sekarang ini justru banyak tanaman anggur yang tumbuh dengan baik di dataran rendah, seperti di Probolinggo, Bali, dan Palu (Setiadi, 2003). Jadi bisa dikatakan bahwa anggur dapat di tanam di dataran rendah maupun dataran tinggi.
Tanaman anggur yang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah menyukai musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan. Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. (Sauri dan Martulis, 1991).
b. Faktor Tanah
Pada hakikatnya tanaman anggur dapat tumbuh dan berbuah di daerah atau tanah yang berbeda-beda sifatnya, dari tanah yang mengandung pasir hingga tanah berat. Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah tanah lempung berpasir. Prinsipnya, tanah yang akan ditanami anggur harus mengandung humus dan hara yang dibutuhkan, mudah menyerap air (tidak boleh ada air yang menggenang) dan kedalaman air tanah tidak lebih dari satu meter (Setiadi, 2003). Tanah yang cocok untuk ditanami anggur adalah tanah yang keasamannya netral (pH 7) (Sauri dan Martulis, 1991).
c. Tinggi Tempat
Tanaman anggur jenis
Vitis Labrusca akan tumbuh baik apabila ditanam antara 300-500 m dari permukaan laut, atau di daerah-daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis Vitis vinivera menghendaki ketinggian 1-300 m dari permukaan laut  (Sauri dan Martulis, 1991).
d. Pengairan
Tanaman anggur tidak menghendaki air yang menggenang, oleh sebab itu sangat penting untuk membuat saluran pembuangan air (drainase) (Sauri dan Martulis, 1991).
                                                            Hama dan Penyakit
• Hama
1. Phylloxera Vitifolia (Kutu akar)
Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua yang mengakibatkan tanaman anggur menjadi kering dan mati. Hama ini menyerang daun dan akar tanaman secara langsung karena hama ini menetap di bawah kulit batang yang terkelupas dan dalam jaringan akar. Gejala umum yang sering terjadi adalah terbentuknya bisul-bisul kecil pada daun dan akar membengkak seperti kutil (Sauri dan Martulis, 1991).
2. Kumbang Apogonia destructor
Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang daun anggur pada malam hari dan kumbang ini mudah tertarik oleh sinar lampu (Prihatman, 2009).
3. Wereng daun
Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning coklat dan gugur (Prihatman, 2009).
4. Kutu daun
Selain merusak daun dengan cara mengisap cairan daun, kutu daun juga menjadi vector (pembawa) virus dan cendawan. Ukuran kutu 2-3 mm dan berwarna hijau, kuning atau hitam yang sering kita jumpai di permukaan daun bagian bawah dan dapat menyebabkan pucuk atau tunas menjadi kerdil. Penyebaran kutu ini banyak dibantu oleh semut sehingga pengendaliannya juga dilakukan terhadap semut yang membawanya (Wiryanta, 2004).
5. Ulat daun
Ulat sering menyerang daun dan buah anggur. Ulat yang menyerang daun biasanya memakan daun sehingga pertumbuhan daun terhambat. Sedangkan ulat yang menyerang buah biasanya memakan buah atau kupu-kupunya yang bertelur di buah anggur sehingga buah menjadi busuk dan beulat (Wiryanta, 2004).
6. Rayap
Serangan rayap yang parah adalah apabila rayap menggerogoti akar tanaman anggur yang masih muda sehingga tanaman anggur menjadi layu dan kemudian mati (Sauri dan Martulis, 1991).
7. Burung, kalong, bajing dan musang
Hama ini menyerang buah anggur yang sudah tua dan siap panen. Untuk menanggulangi serangan hama ini dilakukan pembungkusan buah menggunakan plastik atau Koran. Pembungkusan buah anggur dilakukan ketika tanaman berumur 50-60 hari sejak pemangkasan (Wiryanta, 2004).
• Penyakit
1. Downy Mildew (jamur)
Gejalanya daun akan tampak kuning sedangkan bagian bawah terlihat ada tepung warna putih-kuning. Daun, bunga maupun tandan muda bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim penghujan atau kelembaban yang tinggi (Sauri dan Martulis, 1991).
2. Powdery Mildew
Pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu. Penyakit ini menyerang pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat merusak ranting sehingga tanaman menjadi kerdil dan rusak (Sauri dan Martulis, 1991).
3. Penyakit busuk hitam
Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan gugur (Sauri dan Martulis, 1991).
4. Phakospora Vitis
Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna orange (massa sporanya) (Sauri dan Martulis, 1991)
PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah :
  • a) Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas satu tahun.
  • b) Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
  • c) Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
  • d) Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
2) Teknik Penyemaian Benih
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :
  • a) Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari
  • b) Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa
    polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
3) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
  • a) Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
  • b) Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
4) Pemindahan Bibit
  • a) Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
  • b) Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
  • a) Menentukan lokasi penanaman.
  • b) Menentukan luas areal tanam.
  • c) Mengatur jarak tanam.
  • d) Membuat lubang tanam.
  • e) Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ada pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.
3) Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam.
4) Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin
sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m
Jarak tanam mempengaruhi jumlah tanaman persatuan luas :
  • a) 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
  • b) 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
  • c) 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
  • d) 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
  • e) 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
  • f) 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x 60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
3) Cara Penanaman
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau, sekitar Juni dan Juli. Setiap tanaman perlu lahan 20 m² termasuk para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian 2 m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.







DAFTAR PUSTAKA
Prihatman K. 2009. Budidaya Anggur.                 http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:gmO7hjeGY_0J:www.warintek.ristek.go.id/pertanian/anggur.pdf+budidaya+anggur&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESixzH61REFFbrm1j0uiMZJZeU7l4MPdpN51yBT6awCocZy2TgMcOc0fZ_UUnkoos_JVvXd92p5W8gp3OlFXdf2WYZdSWTXXiQZAreyj4phiS2XcmwgdHWIYtKAVSyJt23uiV03E&sig=AHIEtbQYwPI2CUlb3gzhzDPcqi0FqLuK6Q (diakses pada tanggal 22 oktober 2012).
Sauri, H dan Martulis. 1991. Budidaya Anggur. Karya Anda. Surabaya.
Setiadi. 2003. Bertanam Anggur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wiryanta, Bernard T.W. 2004. Membuahkan Anggur di Dalam Pot dan Pekarangan. Agromedia Pustaka. Jakarta.